Luna kembali ke panti hanya untuk mengambil kopernya, sebab dia harus pergi lagi ke tempat lain bersama Theo dan Kenzi.
Tentu untuk menyelidiki kasus yang sama, perihal adanya Sania di rumah Ekal dan Luna. Theo maupun Kenzi tak ada yang buka mulut.
Ke duanya tahu itu adalah masalah yang sensitif, biarkan saja sampai Luna tahu dengan sendirinya.
"Kita akan ke apartemen itu?" tanya Luna lagi, padahal Kenzi tadi udah menejelaskan.
Theo yang awalnya fokus menyetir, melirik Luna dari kaca spion dalam.
"Ya, kita akan ke sana. Kami ingin kamu menunjukkan di unit mana milik dokter yang kamu temui, kami juga ingin tahu seberapa dekat jaraknya dengan unit nona Sania," balas Theo pelan, tak lupa senyuman yang akan selalu terukir jikalau dia tengah bicara dengan Luna.
Diam-diam Kenzi melihat itu, lagi! Kejanggalan terlihat lagi, Theo bukan pribadi yang seperti itu, dia tak akan mudah tersenyum untuk menjawab pertanyaan sederhana dari orang lain dulunya.