Luna membuang napasnya kasar, secara tak segaja saat Luna melirik ke arah jalanan. Dia baru sadar jika ada sebuah mobil putih yang terparkir di sana.
"Mobil itu sudah di sana sejak tiga puluh menit lalu, aku tidak melihat ada yang turun dari sana," gumam Luna sembari sedikit menyipitkan matanya.
Tak peduli juga pemilik mobil itu memperhatikan dirinya dan sadar jika Luna bukanlah wanita buta, toh. Dengan jarak sejauh itu, tak akan bisa membuat pemilik mobil sadar jika Luna mengarahkan pandangannya ke sana.
"Menyeramkan sekali," tambahnya, bergidik ngeri.
Luna yang sejak tadi duduk di halaman depan, merasa mulai tak nyaman sebab mobil yang terparkir itu tak menunjukkan tanda-tanda jika pemiliknya akan turun.
Pelan-pelan Luna bangkit, dia berlagak buta dan kembali ke dalam villa karena merasa tak nyaman.
Di saat yang bersamaan, Aisyah muncul. Sedikit bingung melihat Luna tampak tergesa-gesa, bahkan dia menutup pintu yang ukurannya jauh lebih tinggi darinya.