Di sana mereka sekarang, ruang tengah dengan Aisyah yang mengobati luka Evans.
Aisyah tampak begitu hati-hati saat menyentuh luka Evans, tak hanya mereka berdua di sana. Di sofa seberang ada Luna yang melamun dengan tatapan kosong.
Sebenarnya jika saja dia tak sedang berpura-pura buta, pasti dia yang akan mengobati Evans. Sementara itu Evans yang masih diobati hanya sibuk menatap ke arah Luna dengan tatapannya yang sendu.
Evans tak tega melihat Luna begitu murung dengan matanya yang pasti terasa berat untuk terbuka, mendadak Evans menyesal karena masalahnya dia memilih mengurung diri seharian.
Andai saja dirinya tahu lebih awal, dan tak bersikap labil dengan mengurung diri sendiri, pasti dia bisa datang pada Luna lebih cepat. Walau dia tak bisa melakukan banyak, setidaknya Evans ada di sisi Luna dan tak akan membuat air mata Luna tumpah begitu banyak.