Luna berjalan dengan langkah yakin ke kamar Sania, dia hanya ingin tahu lebih dalam seperti apa kehidupan Sania ini.
Sementara Evans masih diam di ruang tengah, dia juga ikut menelisik setiap jengkal isi rumah Sania dengan seksama.
Tidak ada yang istimewa dari isi apartemen Sania.
Sementara itu di luar apartemen, seorang tetangga dengan belanjaannya baru saja kembali dari supermarket. Saat melintasi unit apartemen Sania.
Matanya sedikit menyipit karena hidungnya mencium aroma yang begitu kuat.
"Bau apa ini?" gumamnya sembari mengendus, matanya melihat ke sekitar lorong dengan penuh rasa curiga.
Baru satu langkah lagi yang dia ambil, hampir saja dia terpeleset sebab ada cairan di lantai yang berasal dari unit Sania.
Mata wanita paruh baya itu membesar, dia mengangkat kakinya dan sedikit membungkuk untuk memastikan cairan apa itu.
"ASTAGA INI MINYAK TANAH!" kaget wanita itu tak sadar sampai dia berteriak.
