"Emangnya lo bisa hidup tanpa gue?" Digo balik bertanya. Setelah memberhentikan mobilnya pria itu memandang lekat-lekat kedua netra Putri yang indah bagaikan lazuardi.
"Kayaknya bisa." Putri mengalihkan pandangannya ke depan. Tak bisa berlama-lama menatap pria itu.
"Selama ini aja gue bisa bertahan cinta sama lo secara diam-diam," kata Putri dengan volume kecil. Namun samar-samar bisa terdengar oleh Digo.
Pria itu segera menarik kedua bahu Putri.
"Hah? Lo bilang apa?"
"Gak," balas Putri seraya memalingkan kepalanya ke arah lain.
"Lo suka sama gue?" Digo mengejar ke mana pun pandangan gadis itu.
"Ih apaan si. Ngga ada," bantah Putri yang seketika menepis Digo. Kemudian keluar dari mobil, sebab mereka sudah sampai di parkiran kampus.
Digo mencebik. Lalu ikut keluar dan dengan jahil menarik tas punggung Putri hingga gadis itu hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya.