Setelah berbincang dengan Laudia, Anna kembali ke ruangan sang ayah. Rasanya ia masih sangat rindu dengan beliau. Anna tertidur sekejap. Namun rasa kantuk itu semakin menjadi membuat Anna tertidur lebih lama.
Sejurus kemudian Anna terbangunkan oleh suara petir yang menyambar. Gadis itu seketika melihat jam yang sudah menunjukkan hampir pukul dua belas malam.
Anna mengusap wajahnya sedikit agak kasar. Ia tidak berniat ketiduran sampai selarut ini. Lagi pula ada tugas yang tadi Anna tinggalkan begitu saja di rumah. Anna cepat-cepat mengemas tasnya untuk segera pulang. Entah masih ada angkutan umum atau tidak.
Rumah sakit sudah sangat sepi, Anna berjalan di lorong seorang diri. Setelah di luar rupanya sedang gerimis. Anna menerobos rinai hujan yang tak seberapa itu. Ia berjalan cukup jauh dari rumah sakit, ia menelisik ke arah mana pun, mencari keberadaan mobil atau motor.