Sudah larut malam bahkan sudah menempati pukul 2 dini hari Putri masih juga tidak bisa tidur. Malam ini ia menginap di rumah Digo, ia memilih tidur ruang tamu dari pada di kamar tamu, sebab kamar tamu bersebelahan dengan Digo, membuat Putri tidak enak.
Malam-malam Putri kembali bangun, duduk dengan posisi memeluk lutut. Tatapannya kosong memandang pas bunga yang tak berada jauh darinya.
Sesaat kemudian Putri terisak. Entah mengapa ia seperti lelah batin bawaannya ingin menangis saja.
Ada yang memerhatikan Putri diam-diam. Digo yang baru turun dari kamarnya tak sengaja mendengar seseorang menangis.
Digo pergi ke dapur begitu saja. Rupanya Digo mengambilkan air untuk Putri. Digo duduk di sebelah Putri dan menurunkan tangan Putri yang menghalangi wajahnya.
Tentu saja Putri kaget, ia tak menyangka Digo tiba-tiba berada di sisinya.
"Lo ngapain nangis?" tanya Digo dengan nada halus.
Putri tidak menjawab. Malah isak tangisnya semakin bersuara.