Anna menghargai perasaan Juna, ia ingin menerimanya. Namun ia masih tak juga ada perasaan. Selama ini ia mencoba berkencan dengannya hanya untuk memastikan apakah ia benar-benar cinta atau tidak. Namun Anna malah bertambah bingung.
"Gimana?" Juna melihat ada banyak kegugupan yang tengah Anna pendam. Kegugupan itu membuat jantung ajuna berdegup lebih kencang.
"Apa lo perlu waktu lagi?" tanya Juna memastikan. Sepertinya memang ia perlu memberi waktu lagi pada gadis itu. Juna harus memberi waktu agar Anna benar-benar yakin.
"Ngga–"
"Ini udah cukup kok," imbuh Anna lalu mengembuskan napas secara diam-diam.
"Aku ...."
"Aku mau jadi pacar Kak Juna," lanjut Anna lalu mengukir pelangi di bibirnya.
Juna memeluk Anna. Namun saat mendengar pengakuan Anna rasanya seperti ada sesuatu yang masih mengganjal di hati Anna. Rasanya Anna seperti terpaksa menerima Juna.