Chapter 74 - Maaf

"Kak Dewaa!" Anna histeris karena tiba-tiba Dewa datang lalu menarik Cantik dan tak sengaja pisau itu mengenai perut cowok itu.

Cantik tak kalah terkejut juga bertambah marah karena bisa-bisanya Dewa menahannya untuk menyelamatkan Anna dan berakhir dia yang terluka.

"Anna. Lo harus mati!" gertak Cantik berusaha mengambil pisau itu yang terpental. Namun Glen beserta siswa yang lain yang ikut berhamburan masuk segera mengamankan Cantik.

Dewa langsung tak sadarkan diri karena banyak mengeluarkan darah. Sementara Anna masih memangku kepala cowok itu di pahanya lalu menepuk pipinya agar Dewa sadar. Namun semua usahanya nihil, Dewa masih enggan membuka matanya.

Seketika ruangan itu penuh dengan siswa yang menonton. Kemudian setelah beberapa saat munculah beberapa pria yang diduga adalah bodyguard suruhan keluarga Tuan Amartha mendatangi Dewa lalu membawa cowok itu ke rumah sakit.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS