Dewa memasang wajah masam. Ia benar-benar terkejut dengan kedatangan Gracia yang tiba-tiba. Gadis itu makin ke sini sudah semakin lancang. Tadi pagi saja dengan berani menciumnya tanpa permisi. Dewa tidak mengerti lagi dengan pikiran Gracia yang sudah sangat tergila-gila padanya.
"Seneng ya, kita bisa sarapan berdua. Udah kayak suami istri aja," tukas Gracia sambil memakan sarapannya. Cewek itu misem-misem tidak jelas sembari terus memerhatikan wajah Dewa yang setiap hari bertambah tampan.
"Btw, besok aku mau sekelas sama kamu boleh ga?" celoteh Grcaia membuat Dewa mendongak.
"Lo beneran mau pindah ke Guaradana?" tanya Dewa memastikan.