Maira gembira begitu mendengar secara langsung jika sang paman
memperbolehkannya memelihara Moci.
Ia menatap Dirga tak percaya. "Paman bersungguh-sungguh?" Memastikan kalau kalau pria tersebut hanya berpura pura saja.
Dirga mengangguk. "Iya, paman bersungguh-sungguh. Maira masih tidak percaya?"
Menggeleng pelan. "Bukan begitu. Waktu itu kan Paman bilang kalau tidak suka hewan peliharaan seperti kucing atau pun anjing. Katanya repot kalau harus mengurus keperluan mereka."
"Itu kan dulu. Sekarang Maira boleh memelihara ..." Ada jeda sejenak, Dirga lupa nama hewan yang saat ini sedang berada di gendongan Maira dengan nyaman. "Siapa tadi nama anak kucingnya?"
"Moci, Paman. Namanya Moci."
"Oiya, Moci. Maira harus berjanji akan merawat dengan tulus Moci. Jangan sampai nanti Moci bermain sendiri karena kamu merasa bosan dan sudah tidak menginginkan Moci."