Lu Heting duduk kembali di mobil.
Dia menutup matanya, dan setelah waktu yang lama, dia menenangkan gelombang di hatinya, untuk beberapa saat dia sampai di sebuah restoran.
Di meja makan suatu panggilan yang tiba-tiba membangunkannya.
Lu Heting menatapnya, suaranya serak, "Ya, Bu."
Di restoran kelas atas bintang lima, Nyonya Lu, yang berpakaian elegan, sedikit khawatir ketika dia melihat wajah putranya yang dalam, "Apakah ada sesuatu yang terjadi?"
"Tidak ada." Lu Heting menundukkan kepalanya dan memotong steak dengan sungguh-sungguh. Dengan jari-jarinya yang ramping memotongnya dengan baik namun terkadang dia terganggu oleh pikiran yang tertahan.
Lu Heting terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
Nyonya Lu tersenyum dan berkata, "Bagus, aku tahu isi hatimu, tidak ada masalah besar kecuali perusahaan dan anak-anak itu. Ngomong-ngomong, Ibu baru-baru ini memiliki seorang putri teman yang baru saja kembali dari luar negeri. Dia cukup cantik, cobalah menemuinya."
"Bu, sudah kubilang, aku sudah punya istri." Lu Heting meletakkan pisaunya dengan sabar.
Nyonya Lu mengangguk dan berkata dengan bersahabat, "Ya, ya, namanya Su Bei, kan? Saat kamu mendapatkan dokumen di Biro lima tahun yang lalu ibu waktu itu sedang di luar negeri. Dan saat itu kamu bertemu dengan wanita, tapi sekarang keberadaannya entah dimana, seolah-olah dia tidak ada di dunia ini. Lebih baik kamu mencari yang lain, apa kamu tidak mau mendengarkan ibu?"
Lu Heting sedikit mengerucutkan bibir tipisnya, dan bibir tipis itu mengencang menjadi garis lurus.
"Kalau kamu tidak bahagia, katakan pada Ibu. Semua ini karena lima tahun lalu nenek sakit parah dan demi membuat nenek bahagia kamu harus mendapatkan dokumen pernikahan sebagai bukti. Lalu waktu itu kamu bertemu Su Bei. Tetapi ini sudah lima tahun dia tidak kembali, apa kamu akan terus menunggu dia? Nak, dengarkan ibu, kamu harus terus maju. Lupakan saja dia, dia juga tidak membutuhkanmu."
Lu Heting memberikan potongan steak kepada ibunya, "Ibu makan saja dulu, aku masih ada urusan di perusahaan."
Setelah dia selesai berbicara, dia berdiri dan berjalan keluar.
Tiba-tiba, langkah kaki berhenti, matanya tertuju pada orang-orang yang datang dan pergi di jalan.
Sepertinya ada Su bei di mana-mana. Sekarang dia melihat orang lain sebagai Su Bei.
…
Karena Su Bei tidak melihat Lu Heting, jadi dia hanya bisa pergi ke perusahaan tempat dia bekerja terlebih dahulu.
Pekerjaannya di Amerika Serikat adalah sebagai model. Karena dia tinggi dan memiliki kaki yang panjang, dengan keunggulan itu juga membuat dia memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan tenang. Dengan cepat, dia menempati di lingkaran model Amerika.
Namun, karena mengurus Da Bao, jam kerjanya sangat terbatas dan popularitasnya belum terbuka secara luas.
Sekarang Da Bao sudah sedikit besar dan bisa bersekolah, sehingga dia juga dapat menghubungi perusahaan domestik Qianyu Entertainment melalui Internet dan menandatangani kontrak pialang satu tahun sebelum kembali ke negara S.
Su Bei langsung pergi ke Hotel Haojue.
Malam ini, dia akan menghadiri pesta koktail untuk catwalk mewah yang diatur oleh perusahaan.
Resepsi ini dirancang khusus untuk para model industri dan pewawancara acara, sehingga mereka dapat saling berkenalan terlebih dahulu.
Tes pertama ditetapkan dalam tiga hari. Jika dia tidak tampil baik di resepsi ini, dia bahkan mungkin tidak memiliki kualifikasi untuk tes pertama.
Jika Su Bei lulus ujian pertama dan saat ujian ulang, maka secara resmi dia dapat pergi ke pertunjukan dan mendapatkan banyak uang. Dengan begitu, dia dapat menghemat banyak uang.
Dan resepsi itu diatur di Hotel Haojue.
Su Bei tiba di tempat, dan manajernya Qiu Minxuan mengenalinya dengan sekilas. Wajahnya sangat mudah dikenali, cerah tak tertandingi, namun dia memiliki wajah kecil seukuran telapak tangan.