Chereads / LOVE PHOBIA: Jatuh Dalam Pelukan Supermodel Yang Menggemaskan / Chapter 17 - PETAKA DARI SEBUAH KEBOHONGAN

Chapter 17 - PETAKA DARI SEBUAH KEBOHONGAN

Aiden masih berada di sana dengan tubuh yang mendekat pada Amelia secara paksa.

Padahal, pria tampan yang dijuluki sebagai Tuan muda gunung es itu, bahkan tak pernah mau sedikitpun duduk bersama dengan wanita lain. Akan tetapi sangat berbeda dengan saat ia bersama dengan Amelia, dia merasakan ada sesuatu yang berbeda.

Rasa damai yang menyelimuti hatinya saat bersentuhan dengan Amelia, membuat pria tampan itu ketagihan dan ingin terus merasakan sensasinya.

"Ya, aku tidak akan pernah mau untuk melepaskan perasaan seperti ini lagi. Aku, cukup sekali saja!" Pikirnya di dalam hati sambil terus menahan berat tubuh Amelia dengan tangannya.

Sementara itu di sisi Amelia. Wanita dengan gaun indah yang sudah tersobek hingga ke atas lututnya itu, berusaha dengan keras untuk melepaskan dirinya dari Aiden. Namun ternyata semua itu tidak semudah yang ia bayangkan.

"Ada apa denganmu? Kau sama sekali tidak paham bahasa manusia? Aku ... Tidak akan pernah mau lagi bekerja sama denganmu. Tuan sok berkuasa! Carilah orang lain atau-" baru saja Amelia ingin menyelesaikan ucapannya saat itu, tiba-tiba saja Aiden—CEO kaya raya yang memiliki harta melimpah di hadapannya, menawarkan sesuatu yang membuatnya berpikir seribu kali untuk menolak.

"Bagaimana dengan sepuluh miliar cash dan sebuah apartemen? Apakah ... Kau sama sekali tidak tertarik?"

Amelia melongo. Seumur hidupnya, wanita cantik yang selalu saja bekerja dan membanting tulang sekuat tenaga untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah, tidak pernah mendengar uang sebanyak itu. Jangankan mendengar, menghayalkan uang sebanyak itu saja dia bahkan belum pernah dan tak berani.

Akan tetapi pria kaya raya dan sombong itu menawarkan uang sebanyak itu padanya dengan cuma-cuma, hanya untuk menyembuhkan penyakit anehnya? Amelia masih tak bisa berhenti terkejut saat itu.

"K-KAU YAKIN? Ah ... Maksudku, a-aku sama sekali tidak akan tergiur dengan-"

"... Bagaimana kalau ditambah status sebagai pacarku?" Lanjutnya, yang semakin membuat Amelia bergidik merinding dan tak percaya. "Tidak hanya itu, kau juga berkesempatan memamerkanku pada teman-temanmu dan menjadikanku sebagai sponsor utama EKSLUSIF hanya untukmu. Bagaimana? Apakah kau masih tidak tertarik?"

Glug!

Amelia menelan salivanya. Dengan uang sebanyak itu dan juga tawaran-tawaran menggiurkan lainnya yang datang dari Aiden, tentu saja dia tidak perlu lagi membayangkan kehidupan miskin dan juga melarat di mana dia harus bekerja banting tulang dengan statusnya sebagai model yang sepi job.

"Sial! Kenapa pria ini sangat hebat dalam hal tawar-menawar? Sebenarnya dulu di sekolah di mana?" Amelia berusaha berpikir dengan jernih saat itu. Seluruh urat yang ada di otaknya itu bagaikan membawa info ke seluruh tubuhnya untuk langsung saja menerima tanpa sanggahan sedikitpun. "Gila! Tawaran seperti ini pasti tidak akan pernah datang dua kali dalam hidupku. Sudah kaya raya, tampan, mendapatkan status sebagai pacar omong kosong, kemudian ... Apartemen dan menjadi sponsor pribadi hanya untukku? Oh my god! Aku hampir gila! TIDAk! Aku sudah gila! Aku benar-benar gila kalau aku tidak menerima tawaran segila ini. Oke, oke ... Aku akan-" baru saja wanita itu ingin menerima tawaran dari Aiden, tiba-tiba saja sesuatu yang sangat tak terduga terjadi.

Byur!

Katy, yang sudah menunggu lama untuk membalaskan dendam akibat kebohongan yang dikatakan oleh Amelia, pada Aiden—Tuan muda arogan yang saat itu sedang menahan sahabatnya, langsung saja menyiram jus yang saat itu sedang ia pegang

Sontak, sekujur tubuh pria tampan itu pun basah dari ujung kepala hingga ke dadanya.

"HHhh???" Amelia hampir saja sekarang di sana ketika melihat sahabatnya telah melemparkan jus kepada satu-satunya penghasilan terbesarnya. "What the- KATY ... APAKAH KAU SUDAH GILA? LIHAT APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADANYA? SEKARANG DIA SUDAH BASAH KUYUP SEPERTI INI! KAU ... ARGH!" Amelia seakan-akan ingin melompat dan menerkam Katy saat itu.

Pada akhirnya kebohongan yang telah ia ciptakan hanya untuk melarikan diri dari Aiden, berair sebagai senjata makan tuan dan membuat pria yang sama sekali tidak tahu menahui tentang kebohongan yang telah ia ucapkan, malah berakhir dengan imbas yang sangat mengerikan.

"Ada apa ini, Nona manager? Apakah kita memiliki masalah satu sama lain?" Aiden sontak langsung mengajukan pertanyaan setelah beberapa saat mengabas-ngebas jus di rambut dan jas bagian depannya.

Katy soundtrack tertawa terbahak-bahak ketika ia mendengarkan pertanyaan dari orang yang ia anggap telah melakukan hal yang sangat mengerikan pada sahabatnya itu.

"Apa?! Cih! Jangan pura-pura lugu! Kau sama saja seperti orang kaya yang selalu menginjak-injak harga diri orang lain! Kau tahu, orang sepertimu pantas membusuk di dalam neraka, tahu? Kau menyuruh Amelia kerja rodi bagaikan kuda setiap hari? ARGH! Kau benar-benar pria brengsek yang hanya bisa menyuruh wanita saja. Padahal dengan uang dan juga harta yang kau miliki itu, apa susahnya menyewa pembantu untuk melakukan pekerjaan itu daripada Amelia? Walaupun Amelia hanyalah kuncup mawar layu yang belum mekar, akan tetapi kau sama sekali tidak bisa memaksanya untuk kerja rodi seperti itu. Kau benar-benar brengsek!"

Deg!

Mendengarkan apa yang dikatakan oleh Katy, sontak langsung membuat pria tampan yang saat itu kebingungan dengan apa yang baru saja dikatakan oleh manajer dari Amelia, mengalihkan pandangannya pada Amelia dan menatapnya tajam seakan-akan ingin mendapatkan penjelasan saat itu juga.

"A-aku bisa jelaskan!" Amelia terbata-bata. Wanita itu sontak langsung melepaskan dirinya dari dekapan Aiden dengan takut. "A-aku sebenarnya aku-"

"Sudahlah! Kau sama sekali tidak perlu mengatakan hal itu lagi! Semuanya sudah jelas. Kita tidak akan pernah bekerja sama dengannya lagi untuk selama-lamanya. Kau yang mengatakan sendiri bukan? Walaupun ia memberikan seisi dunia ini padamu, kau tidak akan pernah mau lagi kembali ke sisinya untuk bekerja sama dengannya."

"Shit! Mati aku!" Amelia menutup kelopak matanya seakan-akan ia telah tertampar kenyataan buruk. "Sial! Dusta ini benar-benar membawa bencana. Aku pasti mampus!" Grup wanita itu di dalam hatinya.

Sekarang yang harus ia lakukan hanyalah satu, membuat sebuah alasan yang sempurna untuk melarikan diri dan juga mendapatkan tawaran dari Aiden pada saat yang sama.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku ... Aku!"

"Oh, ternyata seperti itu? Selama ini aku menyuruhmu bekerja rodi bagaikan kuda? Kenapa ... Aku sama sekali tidak pernah mengingat hal seperti itu terjadi? Hmm?" Aiden mengangkat sebelah alisnya sambil berkacak pinggang.

"S-sebenarnya ... Aku bohong," ucap Amelia dengan nada lirih.

"Apa? Apa yang ingin kau katakan Amelia? Kenapa kau berbicara berbisik-bisik seperti itu? Katakan yang jelas! Biarkan pria ini paham bahwa dia sama sekali tidak bisa membeli harga diri kita hanya dengan uang! Cepat!" Katy sangat percaya diri saat itu. Namun, kepercayaan dirinya itu merupakan hal yang membuatnya berakhir dalam rasa malu yang mendalam.

Amelia kemudian menarik nafasnya beberapa kali sambil menutup matanya rapat-rapat, dengan teriakan panjang dan cepat tanpa jeda.

"AKU BERBOHONG PADAMU!"

"Huh!?"