Keputusan lelaki itu membela Selena memang sesuai dengan keinginannya tanpa paksaan, entah mengapa begitu besar daya tarik melindungi gadis itu.
Bahkan ia sangat over protektif bagi semua hal yang di alami Selena, terutama sesuatu yang akan menyakiti atau bahaya baginya.
Raut wajah ayah Edison tampak sangat kecewa pada sang putra! Ia pun meninggalkan mansion mewah putranya itu dengan segala kemarahan yang ia bawa. Namun sesekali ia juga merasa sakit hati terhadap apa yang terjadi, ia merasa telah menelantarkan Edison sedari kecil sehingga ia tidak takut padanya.
Namun bagaimana pun juga, Edison terlalu bagus dalam bekerja sehingga membuat kemajuan besar di perusahaan.
Edison benar-benar meminta maaf atas segalanya pada Selena , ia tidak tega melihat pipi gadis yang di cintai nya harus di tampar di rumah ini beberapa kali.
"Edison apa kamu benar-benar mencintai ku?" tanya Selena.
"Tentu saja, bagaimana bisa aku tidak mencintaimu, aku juga mencintai bayi kita walau belum bisa kita sentuh."
Mendengar itu Selena semakin percaya bahwa Smith benar-benar mencintainya.
3 bulan berlalu, kandungan Selena sudah terlihat cukup membesar dari bentuk ramping tubuh sebelumnya.Edison juga berniat segera melangsungkan pernikahan namun terlalu banyak pekerjaan yang tidak bisa ia undur, Selena pun mengerti.
Karena ia terus ikut ke kantor bersama Edison, kehamilan Selena bukanlah rahasia semata lagi.
"Apakah kamu kesepian?" tanya Edison pada kekasihnya itu, yang sedang duduk sembari membaca buku tetapi dengan raut wajah masam.
"Aku ingin sekali ice cream!" jawabnya mirip dengan seorang anak kecil yang sedang merajuk.
"Ice cream?" Edison langsung membuka ponselnya.
Melihat tingkah Edison Selena sedikit kesal. "Kenapa malah melihat ponsel?"
"Aku ingin melihat di internet apakah itu tidak masalah untuk bayi kita, dia kan masih kecil bagaimana jika dia kedinginan ketika kamu memakan ice cream!"
Selena tertawa. "Edison, apa yang kamu pikirkan? ini permintaan bayi kita!"
"Benarkah?"
"Ya, dia sangat menginginkan nya!"
"Kalau begitu ayo kita pergi mencari ice cream!"
Dengan senang hati Selena langsung bangkit dan menggandeng tangan Edison Mereka pergi ke mall yang tidak jauh dari kantornya.
Selena langsung sedikit berlari begitu melihat toko ice cream yang memang sudah terkenal dengan brand itu. Wajahnya memperlihatkan pandangan takjub.
Edison benar-benar luluh dengan wajah menggemaskan gadis itu. "Apa kamu menginginkannya?" tanya Smith
"Tapi aku bingung semuanya tampak menggiurkan!" banyaknya pilihan rasa, membuat Karina kebingungan.
Edison kemudian memanggilkan seorang pelayan toko ice cream itu! "Tolong bungkus semua rasa dengan ukuran besar." ucap Edison.
"Edison apa kamu akan membelikan aku semuanya?"
"Tentu saja!" jawabnya.
"Tapi aku juga tidak bisa memakan semuanya!"
"Kamu bisa menyimpan nya di dalam lemari ice, sehingga ketika kamu mau akan lebih mudah untuk memakan nya."
Selena tersenyum mendengar penuturan Edison.
Mereka kembali ke kantor, Selena fokus memakan ice cream dengan rasa blackcurrant sedangkan tangan Edison membawa plastik berukuran besar berisi cup besar ice cream mahal itu.
"Edison, enak sekali!" Selena menyendok satu sendokan ice cream dan memasukkan nya ke mulut Edison.
Sebenarnya Edison tidak terlalu makan ice cream, tetapi ia hanya senang melihat Selena terlihat bahagia.
Mereka duduk di ruangan kerja Smith lagi. "Edison aku kenyang sekali!"
Gadis itu merengek lagi dan lagi dalam beberapa waktu.
Edison menoleh ke arah cup ice cream yang bahkan tidak habis setengahnya.
"Aku ingin makan sesuatu!" ucapan itu keluar lagi dari mulut Selena.
"Apa sayang?" Edison dengan lembut menanyakan keinginan kekasihnya itu.
"Makanan timur tengah, aku melihatnya kemarin di televisi itu terlihat enak!"
"Apa namanya?" tanya gadis itu.
"Itu berasal dari sebuah negara yang terkenal dengan balon udara indahnya,"
"Aku seperti nya tahu, itu masih daerah Asia yang berbatasan dengan Eropa."
"Baiklah, iya itu. Namanya kebab!"
"Ini keinginan mu atau anak kita?" goda Edison.
Selena tampak mengernyitkan dahinya. "Baiklah tidak usah!" jawabnya ketus.
Edison hanya bercanda saja sebenarnya, namun Selena sepertinya sensitif sekali setelah hamil. "Jadi apa kamu ingin kebab?" Edison baru saja melontarkan pertanyaan lagi, namun Selana tiba-tiba menangis.
"Sayang kenapa? apa ada yang salah?" tanya. Edison.
Selena menggeleng pelan. dia diam tak menjawab pertanyaan Edison dan merubah posisi duduknya dengan menjauh dari Smith.
"Hei!" ucap Edison.
Selana diam seribu bahasa. Edison takut sekali saat itu, ini pertama kalinya Selena menangis.
Edison merogoh kantung celananya, dan menyuruh Jhon melakukan sesuatu.
Satu jam sudah ia membujuk Selena namun gadis itu tetap tak mau bicara.
Tidak lama Jhon masuk ke ruangan Edison membawa sebuah alat beserta seseorang dengan seragam koki.
"Sayang, tukang kebab nya sudah datang mau pesan ukuran apa?"
Selena awalnya tidak melihat ke arah siapa yang datang, akhirnya ia mengangkat wajahnya. "Hei, apa ini?" tanya Selena.
"Tukang kebab, bukan tukang ice cream!"
"Kamu!" Selena tampak terharu.
Ia segera bangkit dan berjalan ke arah tukang kebab itu. Selena menginginkan daging, sayuran dan mayonaise yang banyak.
"Hei, apa kamu akan memakan semuanya?" tanya Edison.
"Tentu saja!" tanpa rasa bersalah pada Edison Karina dengan ceria menjawabnya.
Dibalik senyum Selena ada Jhon yang susah payah mencari keberadaan tukang kebab itu. Ia juga harus membayar tinggi agar dia mau di bawa kemari.
Selena hanya menginginkan satu kebab saja, ia menyuruh Smith memberikan kebab gratis itu untuk karyawan mereka.
Dan lagi-lagi Selena hanya menuruti.
Selena benar-benar melahap makanan yang ia inginkan itu, ia juga menyuruh Selena memakan apapun yang dia makan, padahal selama ini Smith juga terbatas akan makanan dan sangat pemilih.
Setelah memakan makanannya apa yang terjadi? gadis itu muntah tidak tertahan, Edison membantu nya di kamar mandi! Tubuhnya lemas, dan membuat Smith khawatir tentu saja.
"Sayang, jangan panik! aku baik-baik saja. Ini bukan masalah."
"Kamu memuntahkan semua yang kamu makan, jangan makan apapun lagi!"
"Makanan yang aku makan sangat enak, lagi pula aku muntah memang setiap hari karena bawaan bayi. Tidak masalah ini normal."
"Aku ingin segera melihat bayi kita, bukankah hari ini adalah saatnya ke rumah sakit?"
"Ah, aku hampir lupa sayang." jawab Selena.
Edison kemudian membungkuk kan badannya sejajar dengan perut Selena. "Sayang, Mama mu lupa jadwal kamu ke Dokter dia sangat jahat!" ucap Smith.
Selena tampak gemas pada pipi Edison sehingga ia memegang kedua pipinya dengan keras, dan Edison mencium perut buncit Selena
Mereka pergi ke rumah sakit bersama, dengan senang hati akan melihat bayi mereka.
Begitu masuk karena pasien VVIP Edison tidak perlu mengantri ia segera masuk ke ruangan Dokter kandungan Selena.
Selena langsung di suruh terlentang di atas sebuah kasur untuk melakukan USG. Begitu sebuah cairan dingin di oleskan di perutnya, dan alat itu bekerja, sebuah gambar muncul di monitor. Dokter memperkirakan jenis kelamin bayi itu.
Selena sangat antusias melihatnya. "Ya ini sudah mulai terlihat, jenis kelaminnya perempuan!" ucap ibu Dokter.
Selena mengira Edison akan sedikit kecewa, karena biasanya para anak tertua akan menginginkan anak laki-laki. Namun Edison sangat bahagia. "Ah, aku akan memiliki seorang putri yang cantik, sehingga akan ada dua putri cantik di rumah kami!" ucap Edison memuji calon anaknya sekaligus Selena.
Dokter itu pun tersenyum dan Selena sedikit malu-malu.
Mereka tampak merasakan kebahagiaan bersama setelah mendengar jenis kelamin anak mereka, hal inj membuat raut wajah Edison berubah dari yang biasanya dingin menjadi lebih ceria.