Di tengah malam, sebuah mobil Porsche coupe biru berlari seperti angin di jalan-jalan kota. Kecepatan mobil mengeluarkan bayangan biru. Wajah cantik dan cantik Nola tidak memiliki ekspresi sedikit pun, hanya lurus. Melihat lurus ke depan, pedal gas di bawah kakinya tiba-tiba menginjak bagian bawah. Pada saat ini, dia tiba-tiba merasa kosong di dalam hatinya. Insiden Tiara membawa kembali kenangan yang paling tak terlupakan sebagai seorang anak.
"Hey, maukah kamu menikahi kakak perempuanmu ini saat kamu besar nanti?"
"Kak Nola, kenapa kau ingin menikah denganku?" Mata anak laki-laki itu murni seperti air, menatap kakak perempuannya yang cantik yang satu tahun lebih tua darinya dan bertanya dengan curiga.
"Karena ... karena kamu menyelamatkan nyawa kakak, kalau bukan karena kamu, kakakmu ini sudah mati, jadi ... jadi kakak ingin tahu tentang ini?"