Arif mengambil kembali teleponnya dengan rasa bersalah, lalu mengerutkan kening di tangga dan mengisap rokok. Setelah melempar puntung rokok ke tanah, dia menghela napas dan berjalan ke atas sambil membawa tasnya.
Dia mengetuk pintu beberapa kali, dan tidak lama kemudian pintunya terbuka. Seorang wanita muda dan cantik dengan pakaian seksi bersandar di pintu sambil tersenyum, menatap Arif, dan berkata dengan suara yang menawan, "Arif, aku menunggumu..."
Wanita yang ditemui Arif sebenarnya adalah simpanan Misna dan kekasihnya, Fani.