Menjelang malam, Rifky hendak keluar dengan tasnya. Melia sedang duduk di atas sofa dengan kaki meringkuk, menyantap snack sambil menonton sinetron dengan nikmat. Mendengar Rifky membuka pintu, Melia menoleh dan bertanya dengan bingung. "Apa yang kamu lakukan?"
Rifky berkata dengan muram, "Kamu telah menonton TV sepanjang sore, dan kamu bahkan tidak mengatakan sepatahkata pun kepadaku. Bagaimana kamu bisa untuk bertanya padaku sekarang!"
Melia terkekeh, memegangi wajahnya Ketika dia bangun, wajahnya yang menawan sebenarnya tampak licik. Melihat wajah Rifky yang sedikit tertekan, Melia berhenti tertawa dan berkata dengan lembut "Kamu adalah wakil ketua eksekutif daerah sekarang. Kenapa kamu masih seperti anak kecil? Jangan pergi. Apa yang akan kumakan untuk makan malam setelah kamu pergi?"
Rifky melihat penampilan Melia yang cantik, dan berkata tanpa daya,"Panaskan saja makan siangnya! "