Chapter 86 - Rumor

Selama beberapa hari, apakah Rifky menelepon atau mengirim sms, Tiara mengabaikannya, Rifky memanggilnya, entah dia dimatikan atau tidak ada yang menjawab, dan pesan teks kepadanya sama sekali tidak digubris, yang membuat Rifky menjadi murung.

Duduk di kantornya, Rifky mengambil ponselnya dan melihatnya, lalu meletakkannya lagi. Ekspresi di wajahnya seolah membeku.

Menyinggung Tiara adalah masalah yang sangat serius. Kalau Rifky benar-benar menyinggung Tiara, maka dapat dibayangkan seberapa besar kerugian Rifky nantinya. Dia akan kehilangan seorang wanita cantik yang dewasa dan menarik serta investasinya dalam proyek penanaman ini. Semuanya akan terbengkalai, dan menemukan investor lagi adalah tugas yang melelahkan dan memakan waktu.

"Hei, aku tidak pelit dengan tangan dan mulut. Aku tahu bahwa wanita itu pelit dan tidak bisa dijadikan lelucon. Kenapa aku harus membuat marah Tiara?" Rifky menyalakan rokok dengan depresi, dan mulai merokok dengan tidak senang.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS