Nian diajak oleh Zeran untuk mengikuti rapat direksi pagi ini, awalnya Nian menolak untuk ikut, namun karena dirinya juga menjabat sebagai sekretaris Zeran, mau tidak mau dia terpaksa mengikut Zeran.
"Membahas tentang Drama yang akan keluar, apa ada yang punya pendapat?" tanya salah satu sutradara dari perusahaan Avenging.
Yang lain juga tak memiliki pendapat apapun, mereka hanya saling mengangguk untuk mengiyakan hasil rapat hari ini, namun begitu mereka hendak keluar, seseorang tiba-tiba masuk, dengan nafas terengah-engah, dia pun berkata, "Ce—Cepat lihat social media, sekarang sedang ramai membahas naskah drama kita yang telah bocor "
Sontak para dewan direksi itu terkejut karenannya, "Apa?!" mereka cepat-cepat mengeluarkan handphonenya dan langsung memeriksa informasi tersebut, begitu juga dengan Nian, dan betapa terkejutnya Nian ketika mengetahui kalau naskah drama yang bocor adalah naskah drama yang akan dia pegang.
"Cepat ! kumpulkan semua orang yang telah menerima naskah 'Matahari Terbit ke Bawah' sekarang juga! orang yang menyebarkan naskah ini ke publik pasti ada di antara mereka !" ucap seorang Dewan direksi berpakain rapi dan berkacamata.
"Siap nyonya Ming So," ucap bawahan yang tadi datang membawa informasi tadi.
Meski Nian tahu kalau dirinya adalah salah satu yang dicurigai, namun itu tak membuat Nian gugup, karena dia benar-benar tahu kalau dia tak salah.
Hanya dalam beberapa menit, semua kru dan juga artis yang ikut andil dalam Matahari Terbit ke Bawah telah di kumpulkan oleh dewan direksi, termasuk Nian, Ghea bahkan Oliv yang jarang terlihat di perusahaan juga ikut hadir.
Melihat sepupunya berdiri tak jauh dari dirinya membuat Nian ingat, kalau Oliv juga bagian dari perusahaan ini. Oliv melihat ke arah Nian sembari tersenyum manis.
Apa arti senyumannya itu? Nian penasaran.
Rapat investigasi pun di mulai, satu persatu dari pemegang naskah pun ditanyai. "Kalian tahu, menyebarkan naskah film yang belum rilis adalah kejahatan serius di industri perfilman, bahkan kami bisa membawanya ke ranah hukum untuk diproses. Sekarang, aku ingin kejujuran kalian, siapa yang menyebarkan naskah itu," ucap sang sudtradara dari naskah tersebut.
Semuanya terdiam, tak ada yang mengaku, sampai Ming So pun angkat bicara, "Kita cek satu-satu saja naskah mereka, entah itu yang digital maupun tidak," ucapnya tersenyum.
"Benar juga," ucap sutradara, "Baiklah, semuanya tolong keluarkan naskah kalian."
Yang lain langsung mengeluarkan naskah mereka dari dalam tasnya, kecuali satu orang, yaitu Nian. "Maaf, tapi naskahku masih ada di email, aku belum mencetaknya," ucap Nian.
"Tak apa, kita akan memeriksa semua naskah email yang dikirim ke email kalian, dan mendeteksi apakah ada jejak atau tidak di sana," ucap sutradara.
Mereka semua pun lalu pergi ke tempat karyawan kerja, mengecek satu persatu komputer orang-orang yang berhubungan dengan naskah Matahari Terbit ke Bawah itu.
Zeran di sisi lain hanya menyaksikan kejadian itu sembari tersenyum sesekali.
"Apakah ada yang lucu, boss?" tanya Bob.
"Daripada dibilang lucu, lebih cocok dibilang menarik, karena wajah kelinci kecil itu saat panik terlihat sangat imut," ucap Zeran tersenyum.
Wah, boss sepertinya sudah benar-benar tersihir dengan Nona Nian, ini benar-benar pertama kalinya aku melihat Boss sangat tertarik pada seseorang. Tapi, di lain sisi aku juga prihatin, karena sekeras apapun ketertarikan boss pada orang lain, Tuan besar yaitu kakeknya Boss, telah menyiapkan pasangan untuk Boss, aissshhh, kenapa di jaman seperti ini masih ada yang namanya perjodohan. Bob menghela nafas.
"Apa bos tak berniat membantunya?"
"Membantunya, kau terlalu banyak berpikir Bob, kemampuannya dalam hacking berada satu tingkat di bawahku."
Bahkan sang Raja Hacking nomor satu di dunia bawah memuji Nona Nian sampai seperti itu, orang seperti apakah Victoria sang Pencuri Bulan ini di dunia bawah? Bob terheran-heran.
"Tapi kau ada benarnya Bob, jika aku menolongnya di sini, mungkin aku akan bisa membuatnya sedikit terkesan," ucap Zeran tersenyum.
Haha, terserah kau saja, Boss. Bob memasang wajah datar.
....
Giliran komputer Nian yang diperiksa, Nian memasukan Email yang baru beberapa hari lalu dia buat, dan ternyata setelah diperiksa, didapatkan jejak pengiriman naskah pada emailnya. Sontak, hal itu membuat semua orang menjadi ribut menuduh Nian sebagai seorang pengkhianat.
"Kau ! ternyata kau pengkhianat ! beraninya kau menyebarkan naskah dari perusahaan kita !" ucap Ming So sesekali tersenyum licik.
Dengan begini, rencana Nona Oliv telah terlaksana, dan aku akan mendapatkan banyak sekali keuntungan. Ming So masih tersenyum licik.
Nian hanya memasang wajah tenangnya, karena dia tahu kalau dia tidak salah, "Aku tidak melakukannya, hal ini dilakukan oleh orang lain."
"Jangan berbohong ! kau tidak bisa mengelak lagi, ini sudah pasti dilakukan olehmu !" ucap Ming So dengan lantang.
Nian hanya terdiam, sembari menatap Ming So dengan wajah bodoh. "Apa kau menjadi dewan direksi dengan kemampuan otakmu yang rata-rata?" ucap Nian sinis.
"Kau ! berani sekali kau menghinaku !"
"Aku berkata yang sebenarnya, coba kau pikirkan baik-baik, aku datang jam enam lewat empat puluh lima, kau bisa mengeceknya pada database absen hari ini di meja lobi. Sedangkan email ini, dikirim pada jam enam lewat tiga puluh menit, coba kaupikirkan, bukankah masih ada waktu sekitar 15 menit untuk seseorang meretas komputerku dan mengirim email?" Nian berkata seperti itu karena dia yakin dan sudah tahu siapa pelakunya.
Sontak, semua orang yang ada di situ langsung memikirkan kemungkinan tersebut dan langsung tersadar kalau apa yang dikatakan Nian ada benarnya, "Ka—Kalau begitu, siapa pelakunya?" tanya sutradara bingung.
"Jangan mau dibodohi Pak sutradara, itu pasti dia, dia telah mengatur semua ini agar bergerak sesuai keinginannya !" ucap Ming So masih mencoba membuat situasi panas.
Nian hanya menghela nafasnya. Sudah kuduga, dia adalah orangnya Oliv, dia pasti dibayar oleh Oliv untuk memanas-manaskan situasi, aku tak menyangka kalau Oliv sampai menyewa seorang direksi hanya untuk menjatuhkanku. Tapi... kau salah Oliv, aku bukanlah diriku yang dulu.
"Kalau begitu, kita tinggal mengecek CCTV, dengan begitu kita bisa tahu siapa yang mengakses komputerku sebelum aku datang," ucap Nian penuh percaya diri.
Nian langsung mengakses database CCTV dari komputernya dengan kemampuan hackingnya, saat Nian menekan tombol Enter, betapa tekejutnya Nian ketika melihat semua rekaman CCTV sebelum dia datang telah dihapus dengan bersih.
"Ha ! lihat, kau bahkan telah menghapus jejakmu dengan bersih !" ucap Ming So.
"Tidak, pasti ada yang menghapus CCTV, bukan aku yang melakukannya," ucap Nian mencoba membela dirinya. Dia lalu melihat ke arah Oliv, dan melihat kalau Oliv sedikit tersenyum padanya.
Ternyata begitu, kau telah merencakanannya sejauh ini ya, Oliv.
Saat Nian berada dalam keadaan tidak menguntungkan itu, sebuah tangan hangat kembali menepuk pundaknya. "Sini, biar kubantu," ucap Zeran.
Nian lalu menyingkir dari kursinya dan membiarkan Zeran mengambil alih komputernya. Mengetik dengan sangat cepat dan tepat, hal itulah yang membuat Nian terkagum-kagum sembari melihat Zeran. Jadi ini kemampuan dari Hacker nomor satu di dunia bawah, setiap ketikannya tidak pernah meleset, dan dia masuk ke setiap firewall seperti sedang membuka pintu kamar mandi.
Dan hanya dalam beberapa menit, Zeran pun selesai, dia lalu bangkit sembari mengatakan pada semuanya, "Datanya sudah aku pulihkan, kalian bisa lihat semuanya sekarang," ucapnya tersenyum menatap Nian.
Nian hanya bisa terdiam terkagum-kagum pada Zeran. Luar biasa, bagaimana caranya bisa memulihkan file yang telah benar-benar bersih dihapus, kemampuan hackingnya sama seperti sebuah sulap, menyulap sesuatu dari tidak ada menjadi ada, menakjubkan.
Mereka semua lalu bersama-sama melihat isi video CCTV itu, dan betapa terkejutnya mereka setelah tahu siapa pelaku sebenarnya.
"Fara !" ucap mereka hampir bersamaan.