Keesokan harinya, Fawwaz dan juga sang istri pun segera pergi menuju ke rumah neneknya untuk menemui Mihriban dan memberitahu gadis itu untuk mengantarkan Nurma pergi ke Indonesia sementara Fawwaz sedang sibuk mengurusi pekerjaanya di Turki
Untungnya, Mihriban yang hendak pergi menemui dokter Haris itu masih ada di meja makan dan sedang sarapan dengan sang nenek.
Tentu saja, saat nenek melihat Fawwaz dan juga Nurma datang, maka, ia menjadi sangat gembira dan meminta asisten rumah tangganya untuk menyediakan piring untuk cucu dan juga istrinya makan bersama.
"Kita ke sini tak lama, nenek! Saya hanya butuh untuk berbicara dengan Mihiriban sebentar saja!" ujar Fawwaz pada sang nenek ybg sedang mengunyah makanan di dalam mulutnya.
Mihiriban pun terkejut dan juga merasa khawatir dengan ucapan dari sepupu yang telah ia anggap seperti kakaknya sendiri.