Sesampainya di rumah, Fawwaz dan Nurma berjalan sendiri sendiri.
"Kok, kalian tidak saling bergandengan tangan?" tanya Nyonya Raline pada pasangan pengantin itu.
Nurma pun hanya tersenyum dan mencari alasan penyebab mereka gak bergandengan tangan.
"Tidak apa apa, Ma! Nurma hanya merasa malu jika di gandeng Tuan Fawwaz terus!" ujar Nurma pada sang mertua.
Mendengar pengakuan Nurma itu Nyonya Raline hanya tersenyum.
"Jadi, Nurma malu dengan siapa? Dengan Mami?" tanya Nyonya Raline pada snag menantu.
"Iya, Ma!" jawab Nurma.
Fawwaz pun kemudian memeluk sang istri tanpa ancang ancang, sontak saja Nurma merasa kaget.
"Tidak perlu malu, sayang! Saya sudah memberitau padanya, jika Mama pasti merasa maklum jika kita berduaan selalu!" ujar Fawwaz yang kali ini pun sengaja mencium kening Nurma.
Nurma pun tak bisa melakukan apapun selain menuruti sang suami.
"Sudah, sudah! Kalau kalian ingi bermesraan, di kamar saja!" kata Nyonya Raline sambil tersenyum.