Sore hari, Fawwaz dan Nurma bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta.
Barang-barang yang akan mereka bawa sudah di packing sejak tadi siang.
Sebenarnya berat untuk Nurma meninggalkan sang nenek, apalagi neneknya itu sedang sakit.
Belum puas ia melepas rindu pada keluarganya, namun, mau bagaimana lagi, suaminya yang super cemburuan itu tak memperkenankan dirinya untuk berlama-lama di kampungnya.
Nurma pun pamit pada ibu, nenek serta kedua adiknya.
Mengapa kakak terburu-buru kembali ke Jakarta?" tanya adik Nurma.
Dengan lemah lembut, Fawwaz menjawab, "Karena kak Fawwaz ada pekerjaan mendadak yang harus segera di selesaikan!" kata Fawwaz.
"Jangan khawatir, Sayang sayang kakak! Nanti kami akan berkunjung lagi ke sini, dan kami akan ajak kalian semua jalan-jalan ke Jakarta!" kata Nurma pada kedua adiknya.
Sedangkan Nenek Nurma sebenarnya tak mau di tinggal oleh cucunya itu, namun, Fawwaz dan Nurma mencoba untuk memberi pengertian pada sang nenek.
