"Mari kita pergi!" ujar Nurma yang tiba-tiba datang dari arah dapur.
"Pergi ke mana, Nak?" tanya Ibu Ningsih.
Nurma pun berkata ingin pergi ke sawah dengan Fawwaz.
"Tapi hati-hati ya! Kehamilan kamu masih sangat muda dan itu sangat rentan!" kata Ibu Ningsih.
Nurma mengiyakan saja apa yang di nasehatkan oleh sang bunda.
Nurma dan Fawwaz pun berpamitan pada Ibu Ningsih.
Mereka mencium tangan perempuan yang masih terlihat awet muda itu.
"Apa sawahnya jauh dari sini?" tanya Fawwaz pada sang istri.
Fawwaz menawarkan pada Nurma untuk naik mobil saja jika jarak rumah dengan sawah jauh.
"Bagaimana mungkin kita naik mobil dan pergi ke sawah, Sayang? Kamu ini ada-ada saja!" ujar Nurma pada pria tampan yang telah menjadi suaminya itu.
"Memangnya kenapa?" tanya Fawwaz dengan begitu polosnya.
Fawwaz mengira jika ia dan Nurma akan pergi ke sawah seperti yang pernah ia lihat di beberapa daerah.