Dan apa yang mereka sangkakan ternyata benar.
Tuan Bosch ternyata datang lebih awal dari pada anak buahnya.
Sebuah ponsel berdering ketika mereka sedang menikmati makanan.
Orang yang menjadi kepercayaan Tuan Bosch itu segera mengangkatnya.
"Iya, Bos! Ada apa?" tanyanya dengan santai.
Ia belum menyadari jika Tuan Bosch sudah sampai di tempat penyekapan yang direncanakan.
"Sudah saya bilang! Datang ke tempat ini tepat waktu! Namun, mengapa sampai sekarang belum sampai di sini?" ucap Tuan Bosch yang tengah marah.
"Bagaimana Bos bisa tau?"
"Saya sudah sampai di tempatnya! Kalian di mana?" tanya Tuan Bosch.
"Cepat ke sini! Saya tidak mau tau! Kalian harus sampai sini sepuluh menit lagi!" ucap Tuan Bosch.
"T-tapi bos, mobil kami bannya kempes sehingga kami harus menggantinya!" ucapnya.
"Itu adalah kesalahan kalian! Mengapa kalian tidak memeriksa segalanya sebelum berangkat! Dasar ceroboh!" ucap Tuan Hamdan yang kemudian mematikan teleponnya.