Setelah acara saling bersalaman dengan kedua mempelai, acara dilanjutkan dengan pemotongan kue oleh kedua mempelai.
Fawwaz dan Nurma pun diberikan sebuah pedang panjang, mereka memegangnya bersama.
Setelah pembawa acara memberikan aba-aba untuk motong kue yang panjang beberapa meter itu, akhirnya mereka memotongnya.
Namun, pemotongan itu hanyalah simbolis saja.
Setelah pemotongan kue, dilanjutkan dengan sesi foto bersama kedua mempelai.
Banyak tamu yang sudah mengantri untuk berfoto bersama Fawwaz dan Nurma.
"Fawwaz! Ajaka foto dokter Haris juga!" ucap Nyonya Raline pada putra semata wayangnya itu.
Fawwaz sebenarnya malas untuk berfoto dengan dokter ganjen seperti itu.
Namun, apa boleh buat, hal ini adalah permintaan Nyonya Raline, itu berarti ia harus menerimanya walaupun dengan berat hati.
"Baiklah, Ma!" ucap Fawwaz.
Fawwaz pun melambaikan tangannya pada seorang pelayan laki-laki agar memanggil dokter Haris.
