"Nurma! Saya merasa bahagia saat saya bersamamu! Saya tak tau bagaimana caranya memberitahu dirimu! Tapi, kamu bisa membaca buku syair ini!" kata Fawwaz sambil meraih sebuah buku yang selalu ia bawa kemana-mana.
Buku yang sama, yang dibaca oleh Nurma tadi malam.
"Ini apa?" tanya Nurma yang pura-pura tak tau tentang buku syair milik Fawwaz.
"Segala isi hati saya, saya tuangkan dalam syair-syair indah di buku ini!" ucap Fawwaz pada Nurma.
"Bacalah di paling akhir, di situ saya membuat sebuah puisi untuk seseorang!" ucap Fawwaz sambil kembali menyalakan mobilnya.
Nurma pun membukanya, tentu saja Nurma sudah tau isi buku itu, namun, ia tetap menuruti perintah Fawwaz untuk membuka buku itu.
"Tapi, ini menggunakan bahasa Arab, sedangkan Tuan saja tau jangankan bahasa Arab, bahasa Inggris pun saya tak bisa!" ucap Nurma.
"Bukalah di syair paling akhir! Saya menulisnya dalam bahasa Indonesia" ujar Fawwaz.