"Bagaimana mungkin baru beberapa jam yang lalu Fawwaz berada di pelaukan saya! Namun, kali ini saya telah merindukan pria itu lagi!" gumam Katrine.
Aroma Fawwaz yang sangat khas tak berubah dari dahulu, aromanya tetap sama, bahkan Katrine masih belum melupakan aroma itu.
Wangi yang sangat khas, dan itulah yang membuat Katrine selalu ingin dekat dengan pria itu.
Ia sangat menyesal, apa yang telah ia lakukan di masa lalu, jika ia tak meninggalkan Fawwaz demi pria lain, mungkin saja ia yabg menjadi istri Fawwaz dan mereka akan saling mencintai.
Memang, penyesalan akan datang di akhir.
"Ada apa kamu melamun seperti itu?" tanya Justin pada adiknya.
"Saya merindukan Fawwaz! Kekasih saya di masa lalu dan saya pastikan ia akan menjadi suami saya di masa depan!" ujar Katrine pada kakaknya.
Justin melihat Nurma dengan penuh keheranan, sejak pagi tadi, Katrine selalu berkata akan mendapatkan Fawwaz dan memenangkan hati pria tampan itu dari sang istri.
