"Kenapa tak di makan sotonya, Nak! Apa tidak enaka masakan ibu?" tanya Ibu Ningsih yang berjalan dari arah kamar nenek.
"Nurma lidahnya terbakar, Bu! Jadi saya biarkan sotonya agak dingin dahulu! Setelah itu baru saya suapi dia!" jawab Fawwaz.
Mendengar perkataan Fawwaz, Ibu Ningsih merasa bahagia.
Fawwaz sudah tak malu atau pun sungkan menunjukkan perhatiannya pada Nurma.
"Padahal biasanya Fawwaz yang minta disuapi Nurma! Kok tumben Nurma ingin disuapi?" tanya Ibu Ningsih.
"Sekali-kali di suapi suaminkan tidak apa-apa, Bu!" jawab Nurma sambil mengembangkan senyuman manisnya untuk sang bunda.
Ibu Ningsih pun langsung ingat, mungkin saja ini adalah bawaan dari calon bayi yang sedang di kandung oleh Nurma, karena biasanya seorang wanita yang sedang hamil akan lebih manja pada suaminya.
"Tidak apa-apa, Nak! Mungkin saja bawaan bayi!" ucap Ibu Ningsih.
