Hancur-sehancurnya. Zeno mengutuk di dalam hati saat dia melihat pemandangan yang memuakkan. Yaitu, istri dan anak-anaknya yang saat ini sedang tertawa karena tingkah Vasilio. Marah dan cemburu menjadi rasa yang dominan di hati Zeno.
Dia tahu, Cia tidak menyadari bahwa yang sedang bersamanya adalah Vasilo. Tetap saja rasa tak suka itu hadir. Bahkan kepala Zeno sudah memikirkan hal yang tidak-tidak, seperti mereka pasti telah berhubungan badan. Zeno ingin menangis, mengamuk, tetapi dia tahan. Karena dia sudah merencanakan sesuatu yang hebat di dalam kepalanya.
"Sudah cukup!" pekik Zeno. Aro tersenyum sinis, dia langsung menghilangkan kaca sihir tersebut. "Tolong jangan sakiti istri dan anak-anakku."
"Tuan Vasilio tidak akan menyakiti mereka."
Zeno tidak bodoh, dia dapat melihat bagaimana dengan sayangnya Vasilio menciumi wajah anaknya. Juga tadi bagaimana Vasilio bermanja-manja dengan Cia.
***