Karena Yuna dan sahabat-sahabatnya membersihkan toilet, alhasil mereka pun tidak mengikuti kegiatan belajar.
"Nay, Ca, setelah ini beres kita ke kantin ya!! soalnya gue laper banget!" ucap Yuna memelas "ok!! soalnya gue juga laper" ucap Caca "iya!! soalnya tugas negara kali ini menguras tenaga banget" keluh Naya.
Tak berapa lama pekerjaan mereka pun selesai "Alhamdulillah... akhirnya kelar juga! " ucap Yuna bersyukur "ayok The Black Girls!! waktunya ke kantin" sambung Yuna.
The Black Girls adalah nama geng mereka, nama itu diambil karena mereka bertiga menyukai warna hitam dan menurut mereka warna hitam terkesan misterius namun juga elegan.
"laper sih boleh!! tapi jangan bikin viral lagi dong..." ucap Naya
"iya nih si Yuna, bikin kontroversi Mulu!" sambung Caca "why me???" tanya Yuna setelah mendengar perkataan sabatnya.
"lo harus mengganti pakaian yang telah membuatmu sangat malu tadi!"ucap Naya
"hehehe! hampir aja gue lupa" ujar Yuna cengengesan "untung diingetin, kalau nggak bisa malu untuk kedua kalinya gue!!" lanjut yuna. "ya udah, cepat diganti deh baju lo!!" ucap Caca.
Yuna pun mengambil tasnya yang tadi ia taruh di wastafel lalu berjalan menuju toilet. Beberapa menit kemudian Yuna telah berganti pakaian, ia terlihat cantik dengan menggunakan rok sebatas lutut dan rambut yang di kuncir menambah kesan tersendiri bagi yang melihatnya.
"karna gue udah bertranformasi, ayok ke kantin!" ucap Yuna dengan penuh antusias
"ayok!! sebelum kantinnya penuh" ucap Naya
"iya!! kita harus cepat soalnya sebentar lagi waktunya istirahat" ucap Caca
"iya, ayok kita pergi!!" ajak Yuna.
....
Sesampainya di kantin sekolah the black girls pun mencari tempat duduk. Karena mejanya persegi maka Naya dan Caca duduk berdampingan sedangkan Yuna duduk di hadapan mereka, Yuna pun menaruh tasnya di samping karena bangku di sebelahnya kosong. Meja yang mereka tempati tepat berada di tengah-tengah meja yang lainnya, jadi siapapun yang datang ke kantin pasti dapat melihat mereka bertiga.
Saat ini kantin dalam keadaan sepi karena waktu istirahat masih 20 menit lagi.
"bi Narsih, kayak biasanya ya...!!" ucap Yuna sedikit keras agar yang bersangkutan bisa mendengarnya.
"ok eneng-eneng geulis!!" sahut bi Narsih tak mau kalah. Mereka pun mengobrol sambil menunggu pesanan.
"Yun, alasan lo telat ke sekolah kali ini apaan???" tanya Naya.
"iya, apalagi ini nggak kayak biasanya?!" sambung Caca.
"bener tu, biasanya kan lo masih sempat buat ganti baju?!" ucap Naya lagi dan di ikuti oleh anggukan Caca.
"Sebenarnya gue itu nggak telat kok, malahan gue itu selalu on time" sarkas Yuna
"lah kok bisa??" ucap Naya dan Caca bersamaan.
"nih gue jelasin, dengerin ya soalnya gue males banget di suruh ngulangin" jawab Yuna.
"Ok " jawab mereka bersamaan lagi.
"soalnya semalam gue nonton Drakor maraton, jadinya gue bangun kesiangan deh!! Untung aja gue dibangunin sama bunda jam 06:35 kalau enggak...udah pasti sampe sekarang juga belom nyampe sekolah, terus pas udah bangun gue mandi 5 menitan aja..." ucapan Yuna terhenti akibat disela oleh Caca.
"ih Yun, Lo jorok banget masa mandi cuman 5 menit??" tanya Caca terheran-heran.
"lih!! jangan dipotong dong penjelasan gue!!"
jawab Yuna dengan sedikit kesal.
"hehehe maafin gue ya, silahkan tuan Puteri "
ucap Caca mempersilahkan Yuna untuk melanjutkan penuturannya.
"ok gue lanjut ya?! terus gue berpakaian 5 menitan, sarapan 10 menit, ngobrol di garasi 5 menit, terus berangkat deh ke sekolah 15 menitan" ucap Yuna dengan santainya. Naya dan Caca dibuat melongo oleh penuturan Yuna.
"serius cuman 15 menitan??" tanya Naya dan Caca terheran-heran.
saat akan menjawab pertanyaan sahabatnya
tiba-tiba....
"neng geulis, ini pesanannya sudah siap!!" sahut bi Narsih sedikit berteriak .
"eh, pesanan kita udah siap! gue bantuin bi Narsih bawa ke sini dulu ya?!!" ucap Yuna.
Ia pun berjalan menuju tempat bi narsih lalu mengambil sebuah nampan yang di atasnya terdapat tiga gelas es teh manis, sedangkan bi Narsih memegang sebuah nampan yang di atasnya terdapat tiga mangkuk bakso. Yuna dan bi Narsih pun berjalan menuju tempat duduk Caca dan Naya .
" ini neng baksonya!" ucap bi Narsih sambil meletakkan mangkuk bakso di hadapan mereka.
"ini neng es teh manisnya, hehehe!"ucap Yuna menirukan bi Narsih sambil cengengesan.
"Lo kayaknya ada bakat deh buat jadi pelayan, hahaha..." ucap Naya.
"hahaha...makasih ya bi yuna!" ledek Caca.
"apaan sih, ini bi nampannya!" ucap Yuna sambil memberikan nampan pada bi Narsih lalu ia pun menduduki kursinya.
Yuna memakan baksonya tidak lupa ia berdoa terlebih dahulu, saat Yuna akan memasukkan bakso ke mulutnya tiba-tiba...
"Yun, dijawab dulu atuh pertanyaan yang tadi?!" ucap Naya membuat aktivitas Yuna terhenti.
"ohh yang itu??" ucap Yuna.
"iya, setau gue jarak dari rumah lo ke sekolah itu memakan waktu 25 menit kan???" ucap Caca penuh tanda tanya.
" ya gue ngebut lah!! terus gue juga ambil jalan tikus jadinya cepat sampai deh!" ucap Yuna dengan santainya.
"kalian kayak nggak tau aja, gue kan udah biasa balapan..." sambung Yuna.
" jangan diulang lagi ya?! kita tu khawatir saat Lo ngebut!" kata Caca dengan wajah yang sedih.
" iya... klo terjadi apa-apa sama Lo gimana?? Lo kalau mau ngebut pas balapan aja jangan pas mau ke sekolah!!" ucap Naya juga dengan wajah yang sedih.
" hahaha, bukannya itu sama aja ya?" gumam Yuna.
" iya deh iya...yuk lanjut lagi makannya " ucap Yuna untuk menghibur mereka berdua.
Beberapa saat kemudian...
Teng...teng...teng
terdengar suara bel berbunyi, itu pertanda bahwa sekarang adalah waktu istirahat.
perlahan-lahan kantin yang tadinya sepi kini telah ramai di duduki oleh para murid yang mulai berdatangan. Para murid yang lain masih memesan makanan mereka, berbeda dengan Yuna and the gang yang lagi asik memakan baksonya karena mereka datang lebih dulu jadi tidak perlu mengantri deh.
brakk ....bunyi suara meja yang dipukul.
" siapa sih yang mukul meja gue?? kurang kerjaan apa tu orang?!" ujar Yuna dengan kesal.
" gue emangnya kenapa?" ucap Sinta dengan sombongnya.
" minggat lo!! gue and the gang mau duduk di sini!!" ucap Sinta lagi, memerintahkan kepada Yuna and the gang supaya minggat dari tempat mereka.
" ohh" ucap Yuna singkat tanpa berniat meninggalkan tempatnya. ucapan itu berhasil membuat Sinta kesal dan akhirnya...
" minggat gak Lo??" ujar Sinta sambil menjambak rambut Yuna.
" auw !! lepasin nggak?" ucap Yuna mengancam.
sepersekian detik terjadilah baku Jambak yang mengakibatkan kegaduhan di kantin.
" rasain Lo pembalasan gue" ucap Yuna sambil menjambak rambut Sinta dengan keras.
" sakit,lepasin nggak!!!!" ucap Sinta merasa kesaktian.
" Lo duluan yang lepasin brengsek!!!!" balas Yuna.
perkelahian itu membuat mereka menjadi tontonan para siswa yang lain.
" ayo!! ayo!! "
"Jambak terus!!!"
" Sinta!!!! jangan mau kalah...Jambak terus rambutnya si cewek bar-bar..."
" Yuna... jangan mau kalah!! tarik terus tu rambutnya cewek centil!!" dan masih banyak lagi teriakan-teriakan dari para murid lainnya.
Naya, Caca, dan kedua sahabat Sinta yaitu Sara dan Putri, mereka berempat tidak membantu Yuna dan Sinta karena itu adalah perkelahian sesama saudara.
Tiba-tiba....