Chereads / Dinikahi Cewek Bar Bar / Chapter 5 - Saya Sangat Menghormati Ilmu

Chapter 5 - Saya Sangat Menghormati Ilmu

Beberapa langkah kemudian Yuna pun sudah berada di ambang pintu kelasnya.

Tok tok tok...

terdengar suara ketukan, siapa lagi pelakunya kalau bukan Yuna.

" assalamualaikum..." ucapannya lalu masuk kedalam kelas.

" kenapa baru datang??" tanya pak Surya.

" soalnya saya harus beberes kantin dulu pak" ucapannya.

" kamu tahu tidak, saya itu pusing tiap hari liat kelakuan kamu!! nggak bisa ya sehari aja kamu tidak berulah??" ucap pak Surya dengan marah yang meluap-luap.

" kamu tidak bisa ya memberikan contoh yang baik kepada murid-murid yang lain??" ucap pak Surya dengan amarah yang belum reda.

" kenapa harus saya yang memberikan contoh yang baik kepada murid-murid yang lain?? kenapa tidak mereka saja yang memberikan contoh yang baik kepada saya??" ucap Yuna yang tanpa takut menatap wajah lawan bicaranya dengan tatapan menantang.

" dan satu lagi pak!! udah bagus saya masih mau masuk kelas bapak, bukannya malah bolos pelajaran kan pak??" ucapannya lagi.

" Yuna!!! jangan mentang-mentang kamu adalah anak pemilik sekolah ini, kamu bisa semena-mena terhadap saya yang adalah gurumu!!" sarkas pak Surya.

" huff...." terdengar hembusan nafas Yuna.

" pak!! saya minta maaf, tapi bukan itu maksud saya!! saya sangat menghargai bapak, saya sangat menghargai ilmu, dan saya sangat menghormati para pemberi ilmu, itu sebabnya saya tindak mau ketinggalan pelajaran pak!! oleh sebab itu, saya berusaha untuk sampai ke kelas dalam keadaan apapun!! jadi...jika perkataan saya yang tadi melukai bapak, saya dengan tulus meminta maaf!!" ucap Yuna tulus.

Setelah mendengarkan penuturan Yuna, terjadilah keheningan sesaat.

prok prok prok....

Terdengarlah suara tepuk tangan para murid yang memenuhi ruangan kelas, bukan hanya para murid saja tetapi pak Surya juga.

" saya terharu sekali dengan perkataan kamu, karena baru pertama kali saya mendengar seseorang yang sangat menghormati ilmu!! saya juga minta maaf karena telah memarahi kamu!!" ucap pak Surya.

" ok!! sekarang kamu boleh duduk!" ucap pak Surya.

" terimakasih pak..." ujar Yuna.

" tapi... sebelum duduk kerjakan dulu soal di depan!! saya mau lihat apakah seseorang yang menghargai ilmu bisa menjawabnya?!" ucap pak Surya lagi.

" wah...si bapak nantangin saya rupanya! siap laksanakan!!" ucap Yuna bercanda.

Ia pun berjalan ke meja guru lalu mengambil spidol lalu iapun mulai mengerjakan soal matematika di papan. Ya karena sekarang adalah pelajaran matematika yang dan yang menjadi gurunya adalah pak Surya, yaitu guru yang telah menghukumnya tau pagi.Tidak membutuhkan waktu yang lama Yuna sudah selesai mengerjakan soalnya. Setelah itu ia pun berjalan menuju pak Surya lalu menyodorkan spidol yang telah selesai ia gunakan.

" udah selesai pak!!" ujarnya penuh semangat.

" kerja bagus!! sekarang kamu boleh duduk!!" ucap pak Surya bangga.

" ok! bagi yang lain boleh dicatat jawabannya!" ucap pak Surya lagi.

Yuna berjalan menuju tempat duduknya, ia duduk di meja terakhir baris terakhir yang bersampingan dengan kelas. Di depannya duduklah kedua sahabatnya yang tidak lain adalah Naya yang duduk di depan kanan dan Caca yang duduk di sebelah kiri Naya. Ya, Yuna duduk sendirian di belakang mereka itu karena ia menginginkan ketenangan.

" bagus banget perkataan lo tadi!" ujar Naya sambil menunjukan kedua jempolnya.

" iya gue aja sampai tercengang loh..." ucap Caca.

" biasa aja kali... kayak nggak tau gue aja!" ujar Yuna menimpali.

....

Tak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat, sekarang waktu di Jakarta telah menunjukan pukul 11:54 yang artinya telah memasuki waktu solat zuhur.

Teng teng teng...

terdengar suara bel istirahat berbunyi, waktu istirahat kedua sangatlah lama karena biasanya waktu tersebut akan digunakan sebagian murid yang beragama Islam untuk melakukan kewajibannya, tidak terkecuali dengan gang The Black Girls.

" ok anak-anak... pelajarnya sampai di sini saja!! jangan lupa pr-nya dikumpulkan pada pertemuan berikutnya ya...." ucap pak Surya sebelum mengakhiri pelajarannya.

" terimakasih untuk ilmunya pak!!" ucap para murid lalu mereka pun keluar kelas dan ada yang menetap di dalam kelas.

" yuk bestie kita mencari pahala dan menghapus dosa..." ucap Caca yang suaranya terdengar menyerupai banci.

" ih...jijik gue denger suara lo, udah kek banci di pasar yang lagi nunggu orderan" ucap Naya.

" ih apaan sih" ucap Caca sinis.

" udah dong bertengkarnya....yuk jalan nanti kita telat loh ke musholanya, terus nanti dapat shaf terakhir!!" ucap Yuna.

Jangan salah, walaupun mereka nggak memakai hijab dan memiliki kelakuan bar-bar juga absurd akan tetapi mereka masih ingat kepada Allah SWT dan mereka selalu melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, terkecuali kalau sedang datang bulan.

" kalian kan tau keuntungan melaksanakan solat pada shaf pertama!! salah satunya yaitu, Allah SWT dan malaikat-malaikatnya akan bersholawat kepada orang yang mendirikan shalat di shaf pertama!! jadi ayok cepat jalannya jangan sampai kita ketinggalan shalat berjamaahnya!!" ucap Yuna panjang lebar dan yang mendengarnya hanya mengangnakan kepala.

...

Allahuakbar Allahuakbar....

Allahuakbar Allahuakbar....

" merdu banget suara adzan ini! siapa yang melantunkannya ya??" gumam Yuna karena terpanah dengan suara adzan.

Terdengarlah suara adzan berkumandang, yang artinya adalah panggilan ibadah bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat fardhu. Sekolah ini terdapat sebuah mushola yang cukup besar untuk para guru dan murid melaksanakan shalat.

Setelah sampai di musholah Yuna and the gang pun berjalan menuju tempat berwudhu perempuan karena memang tempat berwudhu perempuan dan laki-laki dipisahkan. Setelah selesai mengambil wudhu mereka pun masuk kedalam musholah dan menuju tempat shalat perempuan.Tak disangka ternyata mereka bertiga sangat beruntung karena shaf pertama terdapat tiga tempat yang kosong. Di dalam mushola tempat shalat laki-laki dan perempuan dibatasi dengan kain putih yang membentang dari ujung dinding kiri sampai ke ujung dinding kanan.

" kalian tetap di sini, biar gue aja yang ngambil mukena sama sajadah kalian di loker!" ucap Yuna.

Ya, di musholah ini terdapat loker tempat para murid dan guru menaruh mukena dan sajadah mereka. Hal tersebut dilakukan agar para guru dan murid tidak kerepotan membawanya dari rumah.

" nih, bentangkan sajadahnya!!" ucap Yuna sambil menyodorkan sajadah dan mukena kepada Naya dan Caca.

Setelah membentangkan sajadah mereka pun memakai mukena masing-masing.

selang beberapa menit mushola telah dipenuhi dengan para murid dan guru, tak lama kemudian terdengar suara Iqamat dilantunkan pertanda shalat akan dilakukan.

Beberapa menit kemudian shalat berjamaah telah selesai. Mukena dan sajadah dikembalikan ke loker dan kini para murid dan guru meninggalkan musholah.Ada yang kekantor guru, ada yang kembali ke kelas, ada yang kekantor dan ada juga yang pergi ke kantin. Seperti yang dilakukan yuna and the gang sekarang, mereka sedang menuju ke kantin. Karena mereka harus mengisi energi kembali sebelum jam pelajaran terakhir yang dimana pada waktu tersebut sangatlah membosankan dan membuat para murid mengantuk.

...

Teng teng teng teng teng teng...

Bel pulang pun terdengar, suara merdu itulah yang ditunggu-tunggu oleh semua murid disekolah. Disinilah Yuna and the gang berada yaitu diparkiran, mereka berpamitan karena arah rumah mereka berbeda. Mereka pun menaiki kendaraan masing-masing, Naya dan Caca mengendarai mobil sedangkan Yuna telah mengganti pakaiannya seperti saat ke sekolah tadi, dan mereka pun berpisah di depan gerbang sekolah.