"Hai, kawanku! Apakah orang ini adalah wanita yang kau beli dengan harga selangit tadi? Tubuhnya tidak terlalu sexy untuk sekelas wanita bayaran dengan harga tinggi. Tetapi, wajahnya begitu cantik alami. Aku menyukai gadis dengan tipe seperti ini. Jadi, bila aku berhasil menangkapnya, apakah aku juga akan mendapat bagian?" tandas laki-laki itu kepada kawan minumnya tadi.
Sementara laki-laki pemabuk bermata sipit itu kembali terbahak. Kali ini ia merasa telah menang dari Juwita.
"Tentu saja kita akan menikmatinya bersama-sama!" sahut laki-laki pemabuk yang Juwita temui pertama kali tersebut.
Juwita mengeleng-gelengkan kepalanya pertanda tidak mengerti dengan semua yang terjadi. Firasat buruknya telah nyata terjadi. Juwita terjebak di sebuah rumah mewah dan megah bagai di surga, namun sikap orang-orang di dalamnya bagai penghuni neraka.