Leo yang berada di paling belakang itu menganggukkan kepalanya, tidak lagi menyampaikan pesan itu karena ia tahu tidak ada siapa pun yang ada di belakangnya. Mereka semua diam seperti itu, bertahan untuk beberapa saat karena sialnya Mang Asep yang pincang itu berjalan dengan pelan mengitari satu persatu Villa.
Rangga yang tidak mau membuang waktu pun tetap meneruskan langkahnya berjalan bebek, melangkahkan kakinya meskipun mereka dalam posisi berjongkok. Melihat Rangga yang masih meneruskan langkahnya, mereka yang berada di belakang itu mengikuti cara tersebut dengan pelan.
Srek… Srek… Langkah mereka memang berisik, tetapi suara itu masih dapat di toleransi sebab tidak begitu keras sekeras suara hewan-hewan hutan perkebunan yang terdengar kencang.