Langkah kaki kedua orang yang masih terjaga itu sangat pelan dan berhati-hati saat melangkah menaiki satu per satu anak tangga yang cukup banyak tersebut. Hanya suara detakan jam dinding itulah yang terdengar seluruh penjuru ruangan di dalam villa tersebut, meski terdengar juga suara dengkuran halus dan ada pula yang cukup keras dari dalam kamar yang ada di bawah di mana para cowok tertidur pulas.
Alvin mendongakkan kepalanya, menatap rambut panjang yang telah di cepol dengan tidak begitu rapi itu terlihat sangat cocok untuk Andrea. Di sela-sela rasa takut dan jantung yang berdetup dengan kencang itu, Alvin masih sempat-sempatnya menilai penampilan Andrea yang ia lihat dari belakang.
Alvin pun sempat sesekali menoleh ke belakang ketika ia merasa jika ada seseorang yang mengikutinya dari belakang saat menaiki tangga tersebut.