(Muharam: 14)
"Cuaca panas begini enaknya berenang," kata Tito kepada Aan, Rudi, dan Bowo. "Eh, kalau kita mandi di sawah, bagaimana? Setuju?"
Rudi menjawab, "Tetapi airnya berlumpur!"
"Tapi bukankah kita belum pernah mandi lumpur!" kata Aan, senang.
Byur-byur! Lumpur sawah itu menjadi kolam renang yang menyenangkan. Mereka saling melempar lumpur sampai belepotan. "Lho, mengapa kalian mandi lumpur? Tubuh kalian bisa gatal!" kata Pak Dirja, pemilik sawah.
"Gatal?" anak-anak menjadi cemas. Mereka segera keluar dari kubangan dan mandi berbilas di sumur sampai sebersih-bersihnya. (*)