(Muharam: 6)
Bermain perang-perangan sangat asyik. Tapi sayang, musim bunga jambu hampir berakhir. Anak-anak menjadi sedih. Tahu itu, Dodo mengajak teman-temannya memanjat pohon jambu air yang ada di kebunnya. "Ayo kita petik bunga jambu beramai-ramai," ujar Dodo.
Lalu, mereka memanjat pohon jambu dan dan memetiki bunganya. Tiba-tiba ada seseorang yang berkata, "Alangkah bagusnya jika bunga itu dibiarkan menjadi buah jambu." O, itu suara Ayah Dodo. Anak-anak jadi malu.
"Kalian bisa membuat peluru senapan bambu dengan kertas. Caranya, basahi kertas sampai lunak, lalu masukkan di senapan dan sogok dengan stik." Hore, anak-anak senang! Mereka bisa bermain perang-perangan lagi. (*)