Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SI KECIL YANG PERKASA

🇮🇩BSC_JET
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.3k
Views
Synopsis
anak yatim piatu yang kuat menjalani hidup kesendirian hanya modal nasehat nasehat bijak dari ayah nya. ia mampu menjadi anak penuh dengan kepribadian yang tangguh.
VIEW MORE

Chapter 1 - SI KECIL YANG KUAT

Namaku adalah Ragil Sastro Wardana, yang terlahir yatim sejak kecil. ibuku meninggal ketika melahirkanku, Bapak yang merawat dan membesarkanku sejak kecil namun setelah itu bapak pun ikut menyusul ibuku. bekal bekal dari bapak sekaligus nasehat hidup yang pernah bapak sampaikan menjadi modal ku untuk melanjutkan di dunia ini.

Pagi yang cerah,

Pergi ke sekolah yang tak jauh dari rumahku dengan bekal semangat membuat hari hari ini selalu ceria. seperti biasa pada umumnya anak seusiaku ketika sampai di sekolah dasar saling menyapa teman dan duduk di taman sebelum masuk kelas. kami menceritakan permainan atau pengalaman baru kemarin sore.

Tring... tring... tring...

Bel sekolah pun berbunyi

Dengan tergesa gesa kami pun masuk kelas.

" Assallamu'alaikum anak anak "

suara yang rama di pagi hari membuat anak anak juga penuh semangat menjawab salam gurunya.

" wa'alaikum salam "

serempat mereka menjawabnya.

"Hari ini bu guru akan memberikan kalian tugas, ( Kata guru dengan suara yang keras). "

Ragil sangat terampil di segala bidang di kelas dan menjadi kebanggan ibu gurunya, namun kali ini hatinya sedikit tidak tenang memikirkan ayahnya yang sakit beberapa hari ini.

Rasanya ingin sekali pulang melihat ayahnya dengan penuh repot menyiapkan keperluannya karna jalan pun agak susah apalagi urusan yang lain.

Bu Guru, " Setiap anak akan saya beri tugas untuk membuat karangan tulis pendek, tema umum ya "

.............

Tugas sudah di kumpulkan dan murid murid berkemas kemas untuk istirahat, namun ragil tetap diam memikirkan ayahnya.

" Ragil apa judul karanganmu tadi "

suara keras tadi membuat ragil tersentak kaget, tiba tiba dari belakang temannya menyapanya.

" Rasa cemas untuk Bapak "

" Keren gil "

" Iya "

Sohib nya ragil pun heran melihat tingkah laku ragil hari ini kurang semangat. ia pun mencoba mendekati ragil ingin menanyakan keadaanya.

" Gil, ada apa kayaknya cemas gitu "

" gak tahu og tiba tiba rasane pengen pulang, kepikiran sama ayah "

" emang kenapa ayahmu"

" Ayah sakit "

" Apa kita minta izin saja sama kepala sekolah untuk pulang cepat "

Tring... Tring.... Tring...

suara bel sekolah berbunyi menandakan masuk kelas, dengan rasa kecewe mereka pun mengikuti untuk masuk kelas.

Kedatangan bu guru akan memberikan koreksi dan sebagian karangan tugas tadi untuk di bacakan di depan kelas.

" Anak anak karangan tadi sudah ibu koreksi ada sebagian murid akan membaca di depan kelas ya "

Ragil penuh dengan cemas sedikit gugup, sampai bu guru memangil berulang ulang ragil tetap berdiam seakan menahan kegelisahaanya.

" Ragil "

" Ragil "

" Ragil "

akhir sokibnya pun melepar bukunya ke ragil, betapa kaget si ragil mendapatkan tamparan buku yang membuatnya sangat malu malu.

" Iya, bu "

" Ragil karanganmu bagus, bisa membacakan untuk teman teman "

bersamaan tepuk tangan dari teman teman membuat ragil sangat malu, ragil di kelas sangat di sukai teman temannya karena kesederhanaan dan pandai di kelas membuatnya menjadi primadona di kelas.

" Iya "

Dengan berat ragil berdiri,

" AYAH "

KEGELISAN INI MEMBUATKU TAK TAHU

PEDULIKU INI PUN SEAKAN PENUH TANYA

JARAK INI MEMBUAT AKU RAGU

ENTAH AKU DOSA APA PADAMU

AYAAAAAAAAHHHHHH

Tak sempat melanjutkan karangannya bersamaan itu ada wali murid menuju ruang ragil untuk menemuin guru walinya.

dengan penuh sedih ragil pun ikut berlari ke orang itu seakan jawabnya ia tahu karna orang itu adalah tetangganya.

" Assalamu'alaikum "

" Wa'alikum salam "

jawab bu guru dengan kaget, ia pun mendekat ke sumber suara itu

" Ini bu saya mau menjemput ragil untuk pulang ayahnya sedang sakit "

bu guru tiba tiba menunjukkan wajah yang sangat sedih dari kejauhan ragil melihatnya menambah gugup dan kuatir atas kehadiran tetangganya kesekolahan.

" Ragil sini nak,"

Ragil bapak ini mau menjemput Ragil mau di ajak pulang ayah ragil sakit katanya kangen ragil.

Melihat Seperti itu membuat ragil bergetar, ada apa dengan ayahnya sampai menyuruh orang untuk menjemputnya kesekolahan.

Di perjalanan ragil menahan tanggisnya padahal ia belum tahu apa sebenarnya, namun iya mencoba bersabar tak bertanya pada tetangganya agar tidak membuat ragil takut akan keadaan ayah sebenarnya.