Melihat ini, Alia dan Handoko tahu di dalam hati bahwa lawan yang bersembunyi di kegelapan adalah pria bernama Cahyadi Suratman.
Mereka memindahkan berkas-berkas informasi sedikit dan melihat sebuah foto.
Adegan dalam foto itu ternyata adalah bandara di Palembang, dengan seorang wanita berkacamata hitam.
"Wanita ini…Dia adalah Mila!"
Deni juga melihat foto itu, bersendawa dengan nyaman, dan mengangguk perlahan.
"Ya, itu dia. Saat aku pergi, untuk berjaga-jaga, aku secara khusus mengatur sepasang mata-mata untuk memantau bandara dan beberapa jalan raya di Palembang. Karena aku punya firasat yang kuat, orang-orang di belakang musuh kita pasti akan muncul ... Dan sekarang dugaanku ternyata. Sepertinya keputusanku tidak salah."
Wajah Alia muram, menatap wanita di foto itu dengan segala pikiran. Memikirkan apa yang wanita ini katakan sebelum dia melakukan perjalanan bisnis untuk mengundang dirinya sendiri ke pesta pribadi antara dia dan Jonny.
