Palembang, pada pukul 02.30 pagi, pesawat perlahan mendarat dari langit malam yang suram.
Ben dan Lyra dengan hormat mengikuti di belakang Alia, membawa barang bawaan mereka semua, dan mereka berjalan secepat mungkin karena mereka hampir tidak bisa mengikuti kecepatan wanita itu.
Saat keluar dari bandara, dia melihat seorang polisi yang telah menunggu mereka. Berdiri di samping mobil adalah seorang pria berwajah lembut yang tampak seperti berusia awal tiga puluhan.
"Halo, Presiden Alia, saya sangat senang bertemu dengan Anda."
"Ya, senang bertemu dengan Anda. Jadi, Anda Herman?"
"Ya, apakah menurut Anda penampilan saua sedikit tidak terduga?"
"Yah, itu cukup tidak terduga. Saya pikir Anda adalah seorang paman paruh baya yang berusia sekitar empat puluh tahun."