Handoko memandang Lukman dengan mata dingin, hawa dingin memancar dari seluruh tubuhnya, yang membuatnya memberi kesan bahwa dia satu-satunya penguasa di tempat ini.
"Handoko, jangan berpikir bahwa jika kamu menangkap adikku, kamu dapat menahanku semudah itu. Anak itu, bahkan jika kamu membunuhnya, itu tetap tidak ada hubungannya denganku."
"Hehe, kamu benar-benar pria berdarah dingin. Yanto saat ini menderita di bawah penyiksaan yang berat, dan dia bahkan tidak pernah mengungkapkan informasi mengenai dirimu, dan begini caramu membalasnya? Aku pikir kalian adalah saudara dekat. Ternyata kalian hanya memiliki hubungan yang semu."
"Lalu kenapa? Di mataku, selama itu seseorang yang bisa digunakan, maka aku akan menggunakannya. Hal itu berlaku sama pada adik laki-lakiku."
Donny tiba-tiba menjadi marah, dan dia ingin menendangnya ke tanah dengan sebuah tendangan, tetapi dia tidak menyangka bahwa pria ini sangat sensitif. Sebelumnya jika dia menendang lawan, lawan pasti akan bereaksi.
