Handoko dengan serius mencoba mengingat kata-kata Dhanu, ekspresi di wajahnya terlihat rumit.
Namun, hatinya masih cemas dan dia tidak bisa menjawab. Sebaliknya, dia malah terus meminum minuman keras tersebut segelas demi gelas.
"Ck ck, lihat penampilanmu, aku benar-benar tidak tahu apakah harus tertawa. Aku selalu mengira kamu adalah dewa yang tidak akan bisa diganggu oleh hal-hal duniawi yang sepele. Sekarang sepertinya kamu juga orang biasa, aku secara psikologis merasa tertekan melihatmu seperti ini."
"Dhanu, apakah kamu benar-benar serius?"
Nada yang tidak pasti membuat pria yang seharusnya percaya diri saat ini terdengar frustrasi.
"Handoko, aku masih berpegang pada kata-kata itu. Jika ada sesuatu, kau bisa mengatakannya dengan jujur. Jangan menebak-nebak di sini saja. Pada akhirnya, hubunganmu akan terpengaruh karenanya dan keuntungannya tidak akan sebanding dengan kerugiannya."