Di ruang pribadinya, Handoko duduk di sofa dengan ekspresi muram, tidak memainkan musik apa pun, tetapi dia melipat kakinya dan melihat ke arah lantai dengan bingung.
Ketika Dhanu membuka pintu, dia melihat pria yang seolah-olah seluruh tubuhnya sedang diselimuti oleh awan mendung.
"Um, Handoko , ada apa denganmu? Kenapa kamu terlihat begitu muram?"
"Duduk dan minum dua gelas denganku."
"Apa? Apakah kamu dan Alia bertengkar lagi?"
Dhanu sangat bingung, dan tiba-tiba menemukan ada sesuatu yang salah. Dia sangat mengenal teman lamanya ini.
Dalam ingatannya, pria ini tidak pernah terlihat begitu murung dan tertekan.
Handoko selalu mengendalikan emosinya dengan sangat baik, apakah itu kemarahan atau kesedihan, itu tidak pernah terlihat dengan jelas.
Tapi sepertinya sejak dia bertemu Alia, dia telah benar-benar berubah dan emosinya menjadi lebih tidak terkendali.
Jadi Handoko tidak perlu mengatakannya, dan Dhanu bisa menebak bahwa itu pasti masalah emosional.
