Semua ini disebabkan oleh Ibunya.
Dia perlahan mengulurkan tangannya, memegang kereta kecil yang diberikan oleh Yudha padanya. Matanya mulai berkaca-kaca, dan sebuah senyum terpaksa muncul di wajahnya.
"Terima kasih. Maaf, aku tidak membawakanmu hadiah kali ini. Lain kali aku akan menebusnya untukmu, oke?"
"Tidak apa-apa, kata ibuku, jika kamu memberi seseorang hadiah, jangan meminta balasan padanya. Selama kamu bahagia, aku juga akan sangat bahagia."
Untuk sesaat, air mata membuat pandangan Handoko kabur. Dia menggenggam mainan di tangannya dengan erat dan menundukkan kepalanya.
Farid mendesah pelan, meletakkan tangan di bahu Handoko dan menepuknya dengan iba. Kemudian diaberkata kepada Yudha dengan nada seceria mungkin, "Yudha, tolong pindah ke kamar sebelah dan bermainlah di sana. Paman dan kakakmu ingin berbicara tentang sesuatu…."