Di luar halaman, Alia menunduk, dan dia berjalan bersama Handoko keluar rumah. Mereka berniat untuk pergi ke rumah Handoko untuk menjemput Thalia dan Kendra.
Mereka berdua terdiam sepanjang jalan. Ketika mereka berjalan ke pintu depan rumah Handoko, Alia perlahan berkata dengan malu, "Anu….Terima kasih."
Sudut mulut Handoko tiba-tiba memunculkan senyuman lebar, dan sinar bulan menyinari dirinya, membuatnya semakin terlihat mempesona.
"Kamu tahu, aku tidak ingin mendengar kamu mengucapkan terima kasih kepadaku, aku hanya ingin mendengar kamu mengatakan bahwa kamu ingin menikah denganku, atau bahwa kamu mencintaiku."
Pipi Alia tiba-tiba memerah setelah mendengar rayuan Handoko, dan dia terus menunduk dengan malu-malu, tidak berani berbicara dengan pria di depannya. Dia juga tidak berani bertukar pandang dengannya karena takut jika dia terus menatapnya, maka hatinya akan terpikat pada pria dingin itu.