Alia memandang pria dengan mata tertutup di depannya dengan perasaan campur aduk. Di dekatnya, Thalia bernapas dengan teratur dan berbaring di samping Kendra, tetapi dia tidak memperhatikan bahwa ada satu orang lagi di tempat tidur yang penuh sesak.
Tubuh Handoko malam ini sama dengan malam itu, penuh dengan rasa frustrasi dan aura yang dingin.
Apa yang terjadi padanya?
Entah kenapa, pemandangan Handoko dan ibunya yang bertemu di kuburan kembali muncul di benak Alia, dan sebuah pikiran muncul dari lubuk hatinya.
Keanehannya malam ini pasti ada hubungannya dengan Nyonya Wijaya.
Apa yang terjadi dengan ibu dan putra ini?
Apakah karena dia menemukan sesuatu yang seharusnya tidak dia temukan?
Dia tidak ingin menjadi beban bagi siapa pun, meskipun dia sudah merasa hatinya telah diubah oleh pria di depannya.
Dia merasa senang saat melihat senyumnya, sedih karena amarahnya, dan sedih karena kehilangannya saat ini.
