Di kantor besar, jari ramping Dhanu mengetuk meja secara berirama, menimbulkan suara yang mencekam.
Kedua paparazzi yang duduk di sisi yang berlawanan darinya tampak gugup dan memandang Dhanu dengan tegang.
Setelah sekian lama, terdengar suara tawa.
"Haha, ini benar-benar pertama kalinya aku melihat Handoko merasa sangat malu. Ck ck, ini benar-benar langka, sayang sekali aku tidak ada di sana dan melewatkan momen yang berharga ini."
Dua paparazzi itu tampak cemas setelah mendengar reaksi Dhanu. Sepertinya reaksi Dhanu benar-benar berbeda dengan apa yang mereka harapkan, dan hal itu membuat mereka tidak yakin dalam menegosiasikan harga foto yang akan mereka tawarkan.
Salah satu Paparazzi dengan hati-hati bertanya, "Tuan Dhanu, menurutmu berapa harga foto ini?"
Kilat licik melintas di mata Dhanu. Dia dengan tenang meletakkan kamera paparazzi itu ke samping dan bertanya, "Kamu bisa diam-diam memotret foto yang berguna untuk majalah. Menurutmu berapa harganya? "
"Sepuluh juta."