Mobil melaju perlahan menuju pemakaman, dan suasana yang dingin dan khusyuk membuat wajah Handoko dan Alia menjadi dingin.
Terakhir kali dia di sini, dia pergi untuk mengunjungi makam ibunya, dan sekarang dia menemani Handoko untuk mengunjungi makam ayahnya.
Bumi benar-benar sebuah lingkaran yang berputar-putar, dan dia juga selalu berputar kembali.
Di depan batu nisan abu-abu hitam, berdiri seorang wanita berbaju hitam. Dia berdiri diam di depan makam, dengan lembut meletakkan bunga di tangannya di tanah.
"Arif, aku datang untuk menemuimu."
Wajah wanita itu benar-benar tertutup oleh topi hitam, dan mereka tidak bisa melihat penampilannya, tetapi suaranya membuat Handoko langsung mengenali siapa dia saat mendengar suaranya.
Dia mengerutkan kening, berjalan perlahan ke arah wanita itu, dan menatapnya dalam diam.