Kakek Alia juga melihat ke arah Handoko dengan bingung, dan berkata dengan suara yang dalam, "Sebenarnya, aku juga sangat ingin tahu tentang pertanyaan ini. Anda juga mengatakan sebelumnya bahwa Anda bukan pacar Bonita, dan hubungan Anda dengan Alia hanyalah sebagai karyawan dan nnos. Jadi kenapa Anda tiba-tiba datang ke sini?"
Mata yang terlihat seperti mata Kendra itu perlahan terangkat, dan senyum tipis muncul di wajahnya. Tidak ada jawaban. Sebaliknya, dia diam-diam menatap Alia yang juga terlihat sedikit bingung, dan akhirnya menjawab dengan tenang.
"Bagaimana jika aku berkata bahwa aku juga ingin menikah dengan Alia?"
"Apa!?"
Mereka semua berdiri karena terkejut, dan memandang pria yang tenang itu dengan takjub.
William membelalakkan mata dan mengepalkan tangan dengan marah, "Menikahlah dengan Bonita! Alia milikku!"
Mata Bambang dan kakeknya langsung melebar dalam sekejap setelah mendengar ucapan William, dan dagu mereka hampir jatuh ke tanah.