Di rumah baru, Alia benar-benar bisa tidur dengan nyenyak, tanpa khawatir mengawasi ibu dan anak yang suka mengganggu hingga keesokan harinya.
Pada hari yang indah, dai seharusnya melihat orang-orang dan hal-hal yang dia sukai, tetapi kedua wanita itu selalu merusak suasana hatinya yang baik.
Untungnya hari ini berbeda. Begitu dia membuka mata, dia bisa melihat posisi tidur konyol kedua anak mungilnya, serta kerabatnya sendiri.
Alia menyiapkan sarapan dengan gembira, dan dia merasa tidak perlu membangunkan semua orang sama sekali, karena aroma masakannya akan menguar naik, dan beberapa orang mengambil inisiatif untuk bangun sendiri dengan semangat saat mengetahui bahwa mereka akan memakan sarapan yang lezat.
"Wow! Memang lebih baik tinggal di rumah sendiri!" Bambang mengulurkan tangannya dengan malas, menatap piring di tangannya dengan penuh harap, "Alia, apa yang kamu buat untuk kami hari ini?"