Bambang dan kakeknya saling bertukar pandang, berdeham dengan canggung, dan kemudian berkata sambil tersenyum, "Tentu saja itu balas dendam. Menurutmu, jika bukan karena wanita ini, bagaimana mungkin Cahyo tidak memperhatikan bahwa adik iparnya sedang sakit?"
Alia diam-diam menatap sepupunya. Dia bukan pembohong sejak dia masih kecil, dan dia tidak berubah ketika dia besar.
Ekspresi canggung di wajahnya tidak luput dari pandangan Alia, tetapi apa yang terjadi barusan membuat reaksi mereka jadi aneh.
Juga, apakah kali ini, kedatangan keluarga kakeknya ke sini, benar-benar hanya untuk memperingati hari kematian ibunya?
Tiba-tiba ada banyak pertanyaan di benaknya, yang membuat hati Alia penuh dengan teka-teki, tapi dia juga tahu kenapa mereka mengelak.
Tidak peduli bagaimana dia akan bertanya, mereka pasti tidak akan menjawabnya dengan gamblang.
Lebih baik menunggu Bambang untuk mengendurkan kewaspadaannya, dan kemudian menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.